Interpretasi Kedalaman Laut, dengan Penginderaan jauh Kenapa tidak ?

 
Luas laut Indonesia yang mencapai 5,8 juta km2, terdiri dari 0,3 juta km2 perairan teritorial, 2,8 juta km2 perairan pedalaman dan kepulauan, 2,7 juta km2 Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE), serta terdiri lebih dari 17.500 pulau, menyimpan kekayaan yang luar biasa. Jika dikelola dengan baik, potensi kelautan Indonesia diperkirakan dapat memberikan penghasilan lebih dari 100 miliar dolar AS per tahun. Namun yang dikembangkan kurang dari 10 persen. 
        Kondisi tersebut, tentu membuka peluang selebar - lebarnya bagi tenaga ahli Geodesi untuk mengoptimalkan peranannya dalam mengeksplorasi bumi Indonesia khususnya lautannya untuk kesejahteraan rakyat seluruhnya. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode Penginderaan jauh (remote sensing). Teknologi penginderaan jauh saat ini tidak hanya untuk interpretasi di darat tapi juga dapat di kembangkan di lautan. seperti untuk interpretasi suhu permukaan laut, dan larutan tersuspensi.
       Saat ini penelitian tentang penginderaan jauh juga dapat diterapkan untuk interpretasi kedalaman laut dengan metode algoritma Van Hengel Spitzer. Penasaran dengan metode tersebut, yuk belajar lebih jauh tentang metode ini dan bagaimana hasilnya. Hasilnya selisih kedalaman maksimal antara hasil interpretasi citra satelit dengan pengukuran bathymetri adalah sebesar 4,2 m.  Namun hal tersebut bukan tanpa sebab, karena selisih terbesar tersebut dikarenakan tingginya larutan tersuspensi. Wah menarik ya...yuk meneliti lebih lanjut...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuliah Pengolahan Citra Digital Semester Genap 2013/2014

Mengenal Geosience (1) : Hidup berdampingan dengan bencana ???... Siapa Takut !!!

Kuliah Geodesi Fisis 2014/2015