Langsung ke konten utama

Mengenal Geosience (3) : Mengenal konsep SMART CITY, Peluang dan Tantangannya untuk Indonesia

Istilah 'SMART' dulu hanya dilekatkan kepada orang orang yang memiliki kecerdasan lebih tinggi diantara orang disekitarnya, memiliki ide ide brilian yang sangat visioner untuk setiap permasalahan. Artinya pada jaman dulu istilah smart hanya digunakan untuk orang sebagai subjeknya. Namun seiring perkembangan jaman dan teknologi istilah smart tidak hanya dapat digunakan untuk orang sebagai subjeknya, namun juga mulai merambah ke barang barang. Masih ingatkah kamu, kapan terakhir mendengar istilah Smartphone booming, yang menyebabkan pasar seluler, merupakan pasar yang tidak pernah sepi sampai saat ini. Selalu berlomba untuk inovasi inovasi terbaru untuk perangkat telephone seluler. Nah sekarang pakar perkotaan, arsitektur, plannalogi mulai mengembangkan istilah smart untuk perkotaan atau yang dikenal dengan sebutan 'Smart City'


Istilah smart city pertama kali digunakan pada tahun 1990-an. Pada saat itu, smart city fokus pada pentingnya teknolgi informasi dan komunikasi baru yang berkaitan dengan infrastruktur modern dalam kota. California Institute for Smart Communities adalah di antara yang pertama memfokuskan smart citypada bagaimana masyarakat bisa menjadi cerdas dan bagaimana sebuah kota dapat dirancang untuk menerapkan teknologi informasi. 
(Sumber : Smart City, 2018)

Nah saat ini konsep Smart city sudah berkembang lebih luas ada beberapa aspek kehidupan yang tergabung dalam Smart city, apa aja itu kawan, simak yang berikut ini :


1. Smart Economy
Kota diharapkan dapat menjadi tempat berlangsungnya kegiatan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini dapat diwujudkan melalui adanya produktivitas yang tinggi, yang diikuti dengan semangat untuk melakukan inovasi. Misalkan dengan adanya industri kreaktif, industri digital, kewirausahaan (enterpreneurship), didukung dengan infrastruktur dan regulasi.
2. Smart Mobility
Kota diharapkan mampu mewujudkan penyediaan infrastruktur, sistem, dan layanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System (ITS) merupakan salah satu konsep pemanfaatan teknologi informasi untuk mewujudkan Smart Mobility pada bidang transportasi.
3. Smart Environment 
Kota diharapkan dapat mewujudkan pemanfaatan teknologi informasi yang ramah lingkungan, sehingga mampu mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, lestari, sehat, bersahabat bagi masyarakat dan makhluk hidup lainnya, serta memiliki keberlangsungan hidup (Sustainalibility) yang tinggi. Konsep dan implementasi berupa Green Computing dan Smart Grid, bertujuan untuk membantu mewujudkan Smart Environment.
4. Smart People
Kota diharapkan tidak hanya mampu mewujudkan sistem yang Smart (dengan berbasiskan kepada teknologi informasi), tapi juga masyarakat yang Smart. Masyarakat pada kota bersangkutan diharapkan mampu berperan aktif didalam mewujudkan, menjaga, serta mengembangkan Smart City. Masyarakat pada tipe ini memiliki jiwa dan semangat kreaktifitas yang tinggi, yang diikuti dengan toleransi, ramah, serta memiliki pikiran yang terbuka (Open Mind).
5. Smart Living 
Kota diharapkan dapat mewujudkan proses kehidupan yang lebih baik (berbasiskan kepada teknologi informasi), yang mencakup kualitas hidup masyarakat (Quality Of Life) dan budaya (Culture) yang telah berjalan di masyarakat. Untuk mewujudkan karakteristik ini, dapat dilakukan melalui penyediaan dukungan infrastruktur (listrik, internet, jalan raya), penanganan masalah di masyarakat (sosial, kesehatan, lingkungan), serta pelestarian budaya, dengan memanfaatkan teknologi informasi.
6. Smart Governance
Kota diharapkan memiliki tata kelola yang baik untuk mewujudkan Smart City, yang mana dalam hal ini memerlukan kerja sama yang baik antara pemerintah (sebagai pemegang kewenangan) dan masyarakat. Transparansi jalannya pemerintahan, keterbukaan, dukungan masyarakat terhadap pemerintah yang berjalan, serta partisipasi aktif dari masyarakat dan pemerintah, menjadi kunci utama untuk mewujudkan Smart Governance.
(Sumber : Aspek Smart city, 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuliah Pengolahan Citra Digital Semester Genap 2013/2014

Mengenal Geosience (1) : Hidup berdampingan dengan bencana ???... Siapa Takut !!!

Kuliah Geodesi Fisis 2014/2015